Buku
Frustration and Agression
Dalam menyiapkan kerangka isi buku ini terdapat dua aspek penting dalam cerita Institute of Human Relations yang diilustrasikan. Bagian pertama penulisan dan penelitiannya cukup kooperatif. Tiga bab pertama di mana hipotesa Frustasi-Agresi dijelaskan dan diilustrasikan. Pada tingkat yang lebih rendah, dalam bab-bab selanjutnya, yang merupakan aplikasi hipotesis untuk bermacam-macam masalah hubungan manusia. Namun akan menyesatkan untuk meninggalkan kesan bahwa kerja sama ini sepenuhnya bersifat pesta cinta. Pelajaran tertentu mengenai kesulitan yang terlibat dalam usaha semacam ini patut dicatat. Dapat dicatat, misalnya, bahwa kerja kooperatif yang bersifat intelektual yang melampaui tingkat kolaborasi yang dangkal itu sendiri membuat frustrasi. Masalah agresif memiliki banyak segi. Individu mengalami kesulitan dalam mengendalikan amarahnya sendiri dan sering melihat orang lain melakukan pergumulan tanpa disadari dengan permusuhan mereka. Anak-anak sering kali ahli mengganggu orang yang lebih tua dengan kenakalan licik atau amukan yang tiba-tiba dilakukannya. Minoritas yang tidak berdaya dianiaya. Buku ini merupakan salah satu upaya untuk membawa tingkat keteraturan sistematis ke dalam fenomena yang tampaknya kacau balau. Studi ini mengambil titik tolak asumsi bahwa sisi agresif selalu merupakan konsekuensi dari frustasi. Selain itu, terjadinya perilaku agresif selalu mengandaikan adanya frustasi dan sebaliknya adanya frustasi selalu mengarah pada suatu bentuk agresif. Pada banyak orang dewasa dan bahkan anak-anak, rasa frustrasi dapat segera diikuti dengan penerimaan yang nyata atas situasi dan penyesuaian kembali sehingga sia-sia mencari kriteria yang relatif kasar yang biasanya dianggap sebagai ciri tindakan agresif. Namun, harus diingat bahwa salah satu pelajaran paling awal yang dipelajari manusia sebagai hasil dari kehidupan sosial adalah untuk menekan dan menahan reaksi agresif mereka yang berlebihan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain