Asmujiono, seorang prajurit kelahiran Malang,Tumpang berhasil mencapai puncak Everest dengan kondisi lemah,lapar,dan haus menghadapi udara dingin Everest minus 40 derajat celcius.Dengan menyerukan takbir dan menyanyikan lagu Padamu Negeri, pada 26 April 1997 berhasil menancapkan bendera Merah Putih untuk pertama kalinya di Puncak Himalaya.
This book is a collection of speeches i have delivred in the framework oof parliamnentary diplomacy. at international forum in the period of 2014-2019. It documents important messages on the endeavors undertaken by the indonesian house to achieve indonesia's national interest at the global stage.
Dalam buku catatan ini terangkum agenda kerja yang telah dijalankan pada periode 2016-2017. Baik dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua DPR RI, Ketua Tim Pemantau DPR RI untuk Otonomi Khusus Aceh, Papua dan Yogyakarta, Ketua Tim Diplomasi Parlemen, Presiden GOPAC (Global Organization of Parliamentarians Against Corruption), atau melayani masyarakat sebagai Ketua Umum DPN HKTI (Himpunan Kerukunan T…
Buku ini disusun untuk mendorong transparansi tugas dan kinerja beliau di DPR RI dan juga disusun sebagai bentuk laporan kepada masyarakat dan konstituen. Buku ini merekam jejak aktivitas, secara kronologis semua terdokumentasi dengan baik, agar bisa menjadi catatan yang dapat dirujuk oleh masyarakat. Dalam masa tugas beliau, DPR RI berhasil mensahkan 22 RUU menjadi UU. Beberapa RUU yang disahk…
Menyusuri lorong waktu adalah catatan hidup 45 tahun Fadli Zon. Sejak dia mengalami berbagai rintangan hidup. Dua kali hampir meninggal dalam dua kecelakaan berbeda. Ayahnya meninggal pada salah satu kecelakaan itu. Hidup menyusuri lorong waktu. Di setiap kita menentukan berbagai peristiwa, bertemu beragam manusia. Seperti roda, kadang di atas, kadang di bawah. Hidup menjalani takdir, memecahka…
Fadli Zon banyak bertutur tentang alam, masa kecil, persentuhannya dengan dunia internasional dan tentunya peristiwa politik. Berisi sekitar 80an puisi yang dituliskan kembali ke dalam bahasa Inggeris setelah sebelumnya diterbitkan dalam bahasa Indonesia pada tahun 2010 dengan judul Mimpi-mimpi yang kupelihara: kumpulan puisi (1983-1991)
Menyusuri Lorong Waktu adalah catatan hidup 45 tahun Fadli Zon. Sejak kecil ia mengalami berbagai rintangan hidup. Dua kali hampir meninggal dalam dua kecelakaan berbeda. Ayahnya meninggal pada salah satu kecelakaan itu. Fadli Zon punya kebiasaan membaca dan menulis sejak kecil, cinta seni dan budaya. Ia mendirikan perpustakaan, Fadli Zon Library. Ia dirikan juga Rumah Budaya Fadli Zon di Aie A…