/var/www/dpr_slims_baru/lib/SearchEngine/SearchBiblioEngine.php:687 "Search Engine Debug 🔎 🪲"
Engine Type ⚙️: "SLiMS\SearchEngine\SearchBiblioEngine"
SQL ⚙️: array:2 [ "count" => "select count(sb.biblio_id) from search_biblio as sb where sb.opac_hide=0 and ((match (sb.author) against (:author in boolean mode)))" "query" => "select sb.biblio_id, sb.title, sb.author, sb.topic, sb.image, sb.isbn_issn, sb.publisher, sb.publish_place, sb.publish_year, sb.labels, sb.input_date, sb.edition, sb.collation, sb.series_title, sb.call_number from search_biblio as sb where sb.opac_hide=0 and ((match (sb.author) against (:author in boolean mode))) order by sb.last_update desc limit 20 offset 0" ]
Bind Value ⚒️: array:1 [ ":author" => "'+\"Fayakhun Andriadi\"'" ]
Buku ini secara praktikal mampu menerangkan inter relasi antara media baru dan politik dalam konstelasi politik Indonesia. Munculnya gerakan sosial politik berbasis online yang digerakan oleh kalangan netizen kelas menengah Indonesia secara langsung berimplikasi pada representasi dan partisipasi publik demokrasi.
Ketika mencuat fenomena "Solidaritas Koin Prita" dan "Aksi Dukungan 1 juta Facebooker untuk Bibit Chandra", belum banyak yang menyadari bahwa itu adalah indikasi kuat dimulainya era baru demokrasi Indonesia, yaitu demokrasi digital. Pada dua fenomena tersebut, publik melakukan semacam "test drive" terhadap publik, dan ternyata publik puas. Media sosial sebagai "kendaraan" partisipasi politik da…