Sejak menjabat Menteri BUMN Dahlan Iskan terus merilis artikel yang berisikan ide, gagasan, dan pemikiran segar untuk membenahi BUMN yang dipadukan dari sisi seorang pejabat pemerintah dan pengusaha. Manufacturing Hope BUMN ala mantan Direktur Utama PLN ini sudah disiarkan secara terbuka di hampir seluruh media massa. Tetapi atas izin dan permohonan penulis, karyanya dapat dibukukan seperti sek…
Buku ini menguak sosok Dahlan Iskan yang mampu menjadi penggerak. Kepiawaiannya sebagai Mentri Negara yang mengurusi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), membuatnya dicintai rakyat. Buku ini mengajak segenap masyarakat untuk berfikir, berharap dan bekerja.
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 16, Nomor 4 Juli 2010 berisi artikel-artikel di bidang pendidikan dan kebudayaan yang antara lain membahas pengembangan progroam pendidikan anak usia dini (PAUD) (J.M. Tedjawati); Pengaruh diskrepansi harapan-persepsi pengembangan/pemeliharaan SDM terhadap kepuasan kerja dan komitmen guru sekolah dasar (Dadang Dahlan); Analisis hubungan perilaku pemeliharaa…
Buku ini berisi sepak terjang Prabowo Subianto dalam langkahnya menuju kursi nomer satu di Indonesia. Dimulai dari paparan mengenai partainya yaitu Partai Gerindra, kehidupan pribadinya, aksi peduli yang dijalankan, dukungannya terhadap kaum muda untuk bergerak bersama, serta beberapa pemikiran Prabowo Subianto. Buku ini diharapkan bisa menjadi referensi obyektif mengenai perjuangan Prabowo Sub…
Buku hati baru ini hanya berisi laporan pertanggungjawaban selama satu tahun Dahlan Iskan, dititipi hati baru dari Tiongkok, bagaimana beliau memperlakukannya, apa saja dosa yang dilakukan, menulis pada saat penerbangan dari Bangalore ke Singapura, saat berada di hutan Kaltim sambil menunggu lambatnya proyek PLTU.
Ini adalah sebuah kisah tentang kemenangan semangat manusia; tentang penghargaan atas kehidupan yang dikisahkan oleh seseorang yang menyelamatkan hidupnya dengan hatinya, pandangan hidupnya, rasa cintanya,agamanya, tidak sebagai seorang suci tetapi sebagai manusia biasa seperti kita semua dalam sisi harkatnya, dengan pahit dan manisnya kehidupan; kesedihan dan kegembiraan serta beragam bumbunya.
Buku ini menyuguhkan gagasan mengenai urgensi membangun ketahanan nasional dari berbagai dimensi. Agar ketahanan nasional bangsa Indonesia dapat terus terjaga di tengah arus deras globalisasi, kita perlu berpegang teguh pada pedoman-pedoman yang berakar pada jatidiri bangsa.
Buku ini menguraikan seluk beluk konstitusi secara komprehensif. Mulai dari konsep, teori, dan pengertian konstitusi; sekilas sejarah konstitusi di Eropa, Timur Tengah, dan Indonesia; kedudukan konstitusi di Indonesia; sampai pada contoh kasus konstitusi yang masih aktual terjadi di Indonesia, yakni Amandemen UUD 1945
Buku ini merupakan kelanjutan dari Buku 2
Buku ini merupakan kelanjutan dari Buku 5
Buku ini merupakan kelanjutan dari Buku 4
Buku ini merupakan kelanjutan dari Buku 3
Buku ini merupakan kelanjutan dari Buku 1
Buku ini selain menampilkan istilah-istilah dalam hukum Islam juga membahas masalah ibadah, muamalah, aliran dan mazhab-mazhab fikih, serta tokoh dan lembaga yang khusus bergerak dalam dunia hukum Islam
Topik bahasan dalam buku ini terbagi dalam lima bagian yaitu: bagian pertama, wawasan kebangsaan dan Pancasila; bagian kedua, pilkada langsung; bagian ketiga, mencermati sistem pemilu Indonesia; bagian keempat, calon independen dari DPD dan bagian kelima, yuridis ketatanegaraan. Bahasan ini merupakan kumpulan makalah yang telah disampaikan oleh penulis di berbagai forum baik lokal, regional, ma…
Buku ini memuat hasil analisis kebijakan pemerintah tentang penanganan dan pembinaan keluarga dan korban konflik di Poso yang diperoleh dari hasil penelitian baik melalui study kepustakaan maupun melalui penelitian lapangan dengan responden aparat pemerintah Propinsi Sulawesih Tengah dan Kabupaten Poso yang terkait dalam penanganan masalah yang diteliti, serta warga masyarakat yang menjadi korb…
Bangsa Indonesia memandang bahwa apa yang terjadi di dunia ini dipengaruhi oleh kekuatan keramat di alam gaib. Cara pandang ini, disebut-sebut oleh Tan malaka sebagai “Logika mistika”. Logika ini melumpuhkan katena ketimbang menangani sendiri permasalahan yang dihadapi, lebih baik mengharapkan kekuatan-kekuatan gaib itu sendiri. Karena itu mereka mengadakan mantra, sesajen, dan doa-doa. Me…