Buku ini terdiri dari 11 bab yang membahas mengenai Disabilitas dan Realitas Kehidupan di Indonesia;Kesamaan di Hadapan Hukum bagi Penyandang Disabilitas di Peradilan Agama; Perlindungan Hukum bagi Penyandang Disabilitas dalam Perspektif Hukum Islam;Perlindungan Hukum bagi Penyandang Disabilitas dalam Perspektif Islam; Politik Hukum Pembentukan Aturan Tentang Kaum Disabilitas;Regulasi bagi kaum…
Buku ini mencoba membentangkan filsafat pemikiran hukum kewarisan Islam dari berbagai aspeknya. Lengkap dengan pendekatan dalil-dalil tekstual maupun alasan-alasan kontekstual. Suatu metode pendekatan studi yang jarang-jarang dilakukan oleh sejumlah intelektual lainnya. Hal ini dilakukan oleh penulis, semata-mata didasarkan atas prinsip pola pikir keagamaan yang harus menghormati keseimbangan d…
ASEAN adalah sebuah keajaiban modern yang hidup dan nyata. Asal-usul keragaman Asia Tenggara yang luar biasa telah menjalani status sebagai persimpangan jalan dunia selama lebih dari dua ribu tahun. Empat gelombang kultural besar yaitu gelombang India, gelombang China, gelombang Muslim dan Barat dibahas di bab1. Bab 2 menerangkan bagaimana perdamaian muncul di sebuah kawasan yang tidak menjanji…
2 Eksmp.
Indeks
Indonesia was shocked. Avian influenza, which hit Vietnam in 2004, then Thailand and China in 2005, at last made its first visit to the country. This lethal virus has taken three lives of Indonesians, Iwan and his two beloved sons, as the first victims. Furthermore, Indonesia was immediately listed the top rank for the number of victims and casualties caused by the virus.
Buku ini mengungkapkan usaha Dr. Siti Fadilah Supari dalam memperjuangkan hak rakyat Indonesia untuk mendapat perlakuan yang adil dalam menangani persoalan flu burung khususnya terhadap WHO yang diluar dugaan menjual penemuan virus flu burung strain Indonesia yang kemudian dibuat menjadi vaksin dan dijual kembali kepada perusahaan-perusahaan negara maju. Buku ini
Buku ini sangatlah penting, karena dapat menjernihkan dan meluruskan kembali pemahaman tentang pancasila yang selam 32 tahun dicemarkan oleh orde baru, sehingga menyimpang dari makna asli seperti diuraikan penggalinya, Bung Karno pada tanggal 1 juni 1945