Lima tahun lalu, DR. Tahir meluncurkan biografinya yang berjudul Living Sacrifice. Kini,buku kedua ini hadir sebagai ekspresi pikirannya tentang keberadaannya di Indonesia. Sebagai warga berdarah Tionghoa, sejak kecil Tahir berhadapan dengan stigma "orang Cina". Tapi kemudian, ia menemukan oase jati dirinya. Nasionalisme adalah melakukan yang terbaik bagi negeri atas dasar cinta sejati. Tak per…
Dari Jokowi hingga Pandemi mengajak kita memahami berbagai persoalan politik, sejarah, kebudayaan, legacy, hingga pandemi Covid-19 dari sudut pandang “orang Istana”. Ditulis dengan bahasa renyah dan populer khas tulisan di media massa, penulis berupaya merajut narasi kebangsaan melalui praktik kepemimpinan Joko Widodo, yang mengedepankan rekonsiliasi, politik yang merangkul semua kalangan. …
Ayana, seorang influencer, selebgram atau mualaf korea, adalah seseorang yang berjuang untuk keimanannya hingga menempuh perjalanan dari Korea, Malaysia, hingga akhirnya di Indonesia. Kisahnya dimulai dari ketertarikannya mengenai Islam dan Timur Tengah ketika masih kecil. Hingga pada umur 16 tahun Ia memutuskan untuk memeluk Islam dan mendalaminya hingga sampai di Indonesia. Berbagai aral dan …
Banyak alasan orang memilih menjadi tentara, tapi Asman Akhir Nasution yang lahir pada tanggat 19 Juii 1941 ini, memitiki keinginan yang sangat kuat untu.k menjadi tentara sejak sangat belia, karena alasan traumatik yang dialaminya Anak yang masa kecii dan remajanya dihabiskan di kampung Sukaramai Medan ini bercerita dalam buku ini tentang kehidupan masa remaja sampai diterin-la di AMN Magelang…
Kiprahnya di jalur politik inilah sebagai media pengabdian untuk mewujudkan sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi orang lain., khoiruun naas dia maknai sebagai ibadah untuk menyeimbangkan hubungan hablum minallah dan hablum minannaas
K.H. Ma'ruf Amin dilahirkan di Desa Kresek, Kecamatan Kresek, Tangerang, Banten pada 11 Maret 1943. Kiai Ma'ruf merupakan cicit Syekh Muhammad Nawawi al-jawi Al-Bantani, ulama besar Banten yang pernah menjadi imam Masjidil Haram. Kiai Ma'ruf menikah pada usia 21 tahun. Kiai Ma'ruf juga sebagai pendiri sekaligus pengasuh pondok Pesantren An-Nawawi di daerah Tanara, Serang, Banten. Kiai Ma'ruf me…
Buku ini berisikan kumpulan cerita penulis yang memaparkan kisah perjalanan yang berhasil didapatkannya secara gratis, terkecuali untuk hal-hal yang tidak ditanggung oleh sponsor maka penulis tetap harus mengeluarkan dana sendiri dari kantongnya. Penulis dapat melakukan perjalanan di berbagai negara dari hobinya menulis. Penulis ingin mengajak para pembaca yang ingin menjelajah dunia sepertinya…
Dimasa perjuangan melawan penjajahan dan di awal kemerdekaan, Sumatra Barat dalam beberapa hal berbeda dari masyarakat lain di luar Pulau Jawa. Orang-orang Sumatra Barat memainkan peran yang menentukan dalam perpolitikan Indonesia, kedudukan mereka dalam pemerintahan Republik Indonesia hanya kalah dari pemimpin yang berasal dari Jawa.
Buku tersebut terbagi dalam empat bab. Bab pertama “Jalan Berliku Menjadi Jateng Satu” berisi biografi singkat Ganjar dari masa kanak-kanaknya di Tawangmangu, Karanganyar, semasa menjadi aktivis mahasiswa di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, hingga menjadi wakil rakyat di Senayan. Bagaimana intuisi Megawati Soekarnoputri berperan besar dalam pemilihan Ganjar sebagai gubernur juga menja…
Buku ini berisi pengakuan dan kesaksian yang ditulis oleh akademisi, wartawan, dan tokoh masyarakat yang membuktikan tentang kebesaran Taufik Abdullah. Ada Ahmad Syafii Maarif, seorang guru bangsa dan mantan Ketua Umum Muhammadiyah. Ada Azyumardi Azra, profesor bidang sejarah dari UIN Jakarta yang memiliki segudang penghargaan. Ada Toeti Heraty Roosseno, Susanto Zuhdi, Meutia Hatta Swasono, Mel…
Sejarah adalah soal tokoh, waktu, dan peristiwa. Ibarat dalam sebuah panggung, ketiganya menjadi rangkaian kesatuan dalam sebuah pertunjukan. Penonton menikmati jalan cerita dan mengambil pelajaran. Terkadang ikut terbawa emosi; terharu, menangis, kesal, dan tertawa. Inilah yang dilakukan oleh penulis buku ini; menuliskan tentang siapa, kapan, dan bagaimana dalam sebuah tulisan yang diibaratkan…
Mayor Levison James Wood FRSA FRGS FRSGS VR (lahir 5 Mei 1982) adalah seorang perwira dan penjelajah Angkatan Darat Inggris. Ia terkenal karena ekspedisi jalan kaki panjangnya di Afrika, Asia, dan Amerika Tengah. Dia juga telah melakukan banyak perjalanan darat lainnya, termasuk berjalan kaki melintasi Madagaskar dan mendaki gunung di Irak. Dia mendokumentasikan perjalanannya melalui buku, d…
The object of this book is to survey the history of the cold war up to the present; and to consider the ways in which it may evolve in the future. This is in many ways a favourable moment to re-examine the cold war. For that struggle has early arrived at a turning-point. Some indeed would claim it is already over. Others assert that it has been affected only in its inessentials, and that in its…
Buku ini membentangkan sebagian kecil dari sekian banyak cerita sejarah yang ada di masyarakat Buton. Penelitian mengungkapkan bahwa Ratu Buton I yang digelar dengan nama Wa Kaakaa itu sesungguhnya adalah lebih dari satu orang yang silih berganti dalam kepemimpinannya. Wa Kaakaa itu ada lima orang, namun dalam cerita lisan masyarakat atau dalam buku-buku hasil karya penulis-penulis sejarah Buto…
Buku yang berjudul “Warga Baru – Kasus Cina di Indonesia” adalah paparan sang penulis tentang masalah kebangsaan dengan mengambil kasus Cina sebagai ceruk bahasan. Siswono secara sengaja menggunakan kata “Cina” dalam buku ini bukan bermaksud untuk merendahkan etnis tertentu, tetapi penggunaan kata “Cina” dimaksudkan “supaya masalahnya menjadi lebih jelas, bahwa masalah ini tidak…
Buku ini berisi tentang kolonialisme dan karakter nya yang terbentuk pada para pemimpin yang mertatus tahun dan dampak buruknya di Indonesia yaitu : Dampak immaterial dan warisan karakter kolonial yaitu karakter Inlander, karakter mendendam, karakter melupa, karakter miopik dan karakter instan. Dampak Material dan warisan kultur Kolonial yang terdiri dari kultur oligarki sistem politik Indones…
Buku ini adalah disertasi Dokter dalam ilmu sosial yang dipertahankan Cornelis Van Dijk di Universitas Leiden, 27 Oktober 1981. Disamping itu ia menulis banyak karangan tentang perkembangan politik di Indonesiasejak 1945.