Text
Budaya Kewargaan Komunitas Islam di Daerah Aman Konflik
Masyarakat Islam indonesia yang pluralis memperlihatkan gejala kurangnya saling percaya (reciprocal trust), solidaritas dan toleransi antara kelompok-kelompok Islam serta masih lemahnya networks antar mereka sehingga situasi budaya kewargaan pada suatu kelompok tertentu tidak tertransmisi pada kelompok lain. Kondisi demikian antara lain berakibat pada tersendatnya proses demokratisasi yang pada gilirannya berimplikasi pada kohesifitas bangsa secara nasional. Kajian budaya kewargaan menjelaskan faktor-faktor non struktural yang mempunyai peran penting dalam proses demokratisasi. Buku ini mengkaji budaya budaya kewargaan yang ada dalam komunitas-komunitas Islam di daerah yang aman konflik yaitu Ponorogo, Bukittinggi dan Sengkang (Wajo).
Tidak tersedia versi lain