Koleksi Elektronik
Mineral dan Energi Kekayaan Bangsa: Sejarah Pertambangan dan Energi Indonesia
Indonesia merupakan negeri kepulauan terluas di dunia, yang memiliki daratan sekitar dua juta kilometer persegi dan meliputi 17.500 lebih pulau besar dan kecil. Dengan luas lautan dan pulau yang berada di Indonesia tentunya memiliki sumber daya pertambangan, energi dan mineral yang cukup berlimpah, jika berbicara mengenai kata pertambangan dan energi, pada hakikatnya bangsa Indonesia memasuki ranah yang baru, pertambangan lebih dulu dikenal daripada energi, meskipun pada mulanya tidak segera dapat dipahami maknanya. Seiring berjalannya zaman yang pada awalnya diketahui sumber daya energi hanya berasal dari hasil tambang, untuk saat ini sumber daya energi pun beraneka ragam, Pada mulanya pertambangan di Indonesia dimulai ketika dibentuk Mijnwezen pada tahun 1850, kemudian namanya diubah menjadi mijbouw pada tahun 1922. Pengurusan bidang kelistrikan dimulai ketika dibentuk department van Verkeer en Waterstaat pada tahun 1935. Pada tahun 1942, mijnbouw diambil alih oleh Jepang dan namanya diganti jadi Chishitsu Chocacho. Sejarah mencatat, setelah proklamasi kemerdekaan, tepatnya pada tanggal 28 september 1945 para pemuda pemudi, mengambil alih Chishitsu Chosasho dan namanya diganti jadi Poesat Djawatan Tambang dan Geologi. Tanggal 28 september ini kemudian ditetapkan sebagai hari Pertambangan dan Energi. Bersamaan dengan itu, pada bulan September 1945 ini juga, di bandung terjadi pengambil alihan kantor Djawa Denki Koza ( Perusahaan Listrik Jawa) secara paksa oleh para pemuda pemudi kantor tersebut. Buku ini memperlihatkan perkembangan pertambangan dan energi di Indonesia sejak masa Hindia belanda hingga kini, yang meliputi sisi pengusahaan baik oleh swasta maupun oleh pemerintah, serta peranan peranan pemerintah dalam hal pengaturan perizinan, pembinaan dan pengawasan. Di masa Hindia – Belanda, pengusahaan bermula dari dibentuknya sebuah perusahaan yang menggarap pertambangan timah di pulau Bangka pada awal abad ke 19. Disusul dengan bermunculannya beberapa perusahaan pertambangan batubara di Kalimantan, perminyakan di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, dan berbagai mineral serta pembangkitan tenaga listrik di Nusantara. Setelah Indonesia merdeka, pertambangan dan energi masuk dalam Kementrian Kemakmuran. Dalam perkembanganya, nama kelembagaan yang membawakan bidang pertambangan dan energi beberapa kali berganti dan terakhir sejak tahun 2001 menjadi departemen energi dan sumber daya mineral. dalam hal pengelolaan usaha Indonesia memiliki kementerian Badan Usaha Milik Negara, yang tentunya ,membawahi perusahaan-perusahaan strategis dalam bidang energi, sebagai contoh Pertamina, PLN, Telkom, dan perusahaan lainnya, tentunya perusahaan tersebut memiliki andil besar dalam pengelolaan energi di Indonesia.
Tidak tersedia versi lain