Koleksi Elektronik
Sejarah ISIS & Illuminati : Benarkah Al-Baghdady Keturunan Rosulullah?
Buku ini menjelaskan secara filosofi antara ISIS dan pengaruh illuminati di dalamnya. Termasuk mendudukkan persoalan bahwa ISIS bukanlah bagian dari umat Islam dan Al-Baghdady (pemimpin ISIS) bukanlah keturunan Rosululloh SAW. ISIS sendiri adalah kelompok wahabi juga tetapi yang keras dan super-radikal, yang memaksakan kehendak serta menggunakan kekerasan dalam upaya mencanangkan ajarannya. Prof Alwi mengingatkan bahwa wahabi secara ideologi adalah bagian dari Islam dan bisa di terima oleh komunitas islam selama mereka dapat menerima perbedaan pemahaman. Yang menganggu adalah mereka yang wahabi radikal yang mengkafirkan kelompok islam yang di luar kelompok mereka dan yang sekarang di kenal sebagai kelompok wahabi/salafi takfiri yang sejalan dengan kelompok ISIS. Pertanyaannya, kenapa Saudi sekarang tidak merestui ISIS padahal ideologi dasarnya mereka sama , Saudi adalah wahabi dan ISIS adalah Wahabi/Salafi Takfiri? Karena ISIS punya prinsip untuk kembali ke zaman nabi. Hal ini dianggap mengancam kedaulatan House of Saud. Kalau kembali ke zaman nabi maka kerajaan tidak boleh ada, karena kerajaan itu baru ada setelah pertempuran khalifah ke-4 dan Gubernur yang memberontak. Sedangkan di Saudi dan Emirate, turun temurun adalah kerajaan. Sehingga ISIS ini adalah ”unintended consequence” dari suatu doktrin yang pada dasarnya ingin memurnikan agama, tapi kalau mau konsekuen maka kerajaan tidak boleh ada. Untuk itu ISIS harus dihentikan perjalanannya oleh mereka. Karena kalau ISIS berkuasa, ia akan mengganggu kedaulatan kerajaan (saudi). Oleh karena itu Ikhwanul Muslimin dan Wahabi radikal yang ada di mesir diperangi oleh Saudi Arabia. Itu sebabnya mengapa mereka mendukung militer dan mengabaikan proses demokrasi terhadap kelompok IM meski ideologi mereka sama. Disisi lain masyarakat tidak siap dengan ideologi kelompok-kelompok wahabi ini. Rakyatnya tidak siap dengan pemaksaan kehendak.
Tidak tersedia versi lain