Koleksi Elektronik
Universele Democratie De Derde Macht
Johan W.E. Riemens adalah nama yang sering disebut-sebut di setiap pertemuan politik apa pun, selalu dengan pipa rokok dan setumpuk pamflet baru di bawah lengannya. Belanda, termasuk PvdA, mengira dia adalah sesama pengembara di Uni Soviet. Komunis Belanda mengutuknya sebagai pemberontak.
Riemens menempuh caranya sendiri: Jalan Ketiga tepatnya, setelah ideologi baru yang ia hadirkan pada tahun 1948 saat berusia tiga puluh tahun sebagai satu-satunya jalan keluar dari cengkeraman kapitalisme lalim dan kediktatoran komunis bagi kemanusiaan. Yesus, Buddha, Albert Schweitzer, Tolstoy, dan orang-orang yang melakukan kebaikan secara mistik adalah teladannya yang luar biasa.
Buku Universele Democratie De Derde Macht, 1948 mengikuti tradisi itu. Jalan Ketiga menjadi dikenal luas sebagai sebuah gerakan pada tahun 1950-an, paling tidak karena dukungan penuh semangat yang diungkapkan Riemens di kolom majalah Third Way untuk Juliana dalam perang istana dengan Bernhard selama apa yang disebut sebagai perselingkuhan Greet Hofman. Menurutnya, ratu adalah martir gerakan dekolonisasi. Tumpukan salinan Jalan Ketiga langsung ke sayap Juliana di Soestdijk. Het Parool, jauh-jauh di Bernhard, menyebut Riemens seorang Marxis berbahaya dalam kemasan kamuflase evangelis.
Tidak tersedia versi lain