Koleksi Elektronik
Penerapan Konseling Menggunakan Model Pendekatan Psikologi
Menurut pandangan psikoanalitik, struktur kepribadian terdiri dari tiga sistem id, ego dan superego. Id adalah sistem kepribadian yang orisinil; kepribadian setiap orang hanya terdiri dari id ketika dilahirkan. Id merupakan tempat bersemayam naluri-naluri. Id kurang terorganisasi, buta, menuntut, dan mendesak. Seperti kawah yangterus mendidih dan bergolak, Id tidak bisa menoleransi tegangan dan bekerja untuk melepaskan tegangan itu sesegera mungkin serta untukmencapai keadaan homeostatik. Dengan diatur oleh asas kesenangan yang diarahkan pada pengurangan tegangan, penghindarari kesakitan, dan perolehan kesenangan, id bersifat tidak logis, amoral, dan didorong oleh satu kepentingan yakni memuaskan kebutuhan-kebutuhan naluriah sesuai dengar asas kesenangan. Ego adalalah eksekutif dari kepribadian yang memerintah, mengendalikan, dan mengatur. “polisi lalu lintas” bagi Id, Superego, dan dunia eksternal, tugas utama Ego adalah mengantarai naluri-naluri dengan lingkungan sekitar. Ego mengendalikan kesadaran dan melaksanakan sensor. Dengan diatur oleh kenyataan, ego berlaku realistis dan berpikir logis serta merumuskan rencana-rencana tindakan bagi pemuasan kebutuhan-kebutuhan. Superego adalah cabang moral atau hukum dari kepribadian.Superego adalah kode moral individu yang urusan utamanya adalah apakah suatu tindakan baik atau buruk, benar atau salah. Superego merepresentasikan hal yang ideal alih-alih hal yang riel, dan mendorong bukan kepada kesenangan melainkan kepada kesempurnaan. Superego merepresentasikan nilai-nilai tradisional dan ideal-ideal masyarakat yang diajarkan oleh orang tua kepada anak. Hal esensial lainnya dalam memahami pandangan psikoanalitik tentang sifat manusia adalah memahami konsep kecemasan. Kecemasan adalah suatu keadaan tegang yang memotivasi kita untuk berbuat sesuatu. Fungsinya adalah memperingatkan adanya ancaman bahaya, yakni sinyal bagi ego untuk terus meningkat jika tindakantindakan yang layak untuk mengatasi ancaman bahaya itu tidak diambil. Apabila tidak bisa mengendalikan kecemasan melalui caracara yang rasional dan langsung, maka ego akan menagandalkan caracara yang tidak realistis, yakni tingkah laku yang berorientasi pada pertahanan ego.
Tidak tersedia versi lain