Text
Personalisasi Partai Politik di Indonesia Era Reformasi
Menyebut nama Megawati, Prabowo, Gus Dur, Amien Rais, dan Surya Paloh saja sudah cukup untuk membayangkan partai-partai politik yang mereka wakili. Pada era reformasi, identitas individu para elite politik sangat kuat melekat pada partai masing-masing. Ketua umum atau tokoh dengan posisi strategis tidak hanya berperan sebagai pemimpin sekaligus pengelola partai, tetapi juga menjadi citra atau wajah partai itu sendiri. Fenomena ini menunjukkan adanya gejala personalisasi politik dalam partai-partai di Indonesia. Personalisasi politik tidak hanya terjadi pada satu atau dua partai, melainkan dialami atau pernah muncul hampir di semua partai besar dalam dua dekade terakhir. Pertanyaannya, mengapa kondisi ini bisa terjadi? Padahal, Undang-Undang Partai Politik telah dirancang agar partai politik berfungsi sebagai institusi demokratis. Lalu, bagaimana personalisasi ini memengaruhi sistem kepartaian dan kualitas demokrasi di Indonesia? Buku ini secara komprehensif membahas faktor penyebab serta dampak dari kecenderungan partai-partai politik yang terjebak dalam personalisasi.
Tidak tersedia versi lain