Buku filsafat politik menarik dan memiliki daya pengaruh yang mengubah pikiran dan pada gilirannya mengubah dunia. Dalam buku ini Jonathan Floyd menjelaskan tiga hal: apa itu fllsafat politik, bagaimana anda dapat berfilsafat politik, dan mengapa anda mungkin ingin berfilsafat politik. Ditulis dengan gaya yang mudah dicerna oleh pendatang baru dalam filsafat politik. Buku ini penting dibaca ole…
Dalam kehidupan masyarakat, kita mengenal sejumlah kelompok yang paling mampu melakukan proses tawar-menawar, mengerahkan sumber-sumber kekuasaan secara maksimal dengan memilih saluran yang tepat untuk menyalurkan aspirasi mereka. Kelompok inilah yang kita kenal sebagai kelompok yang memiliki kekuatan politik. Pemahaman dari sejumlah kelompok tersebut, termasuk di dalamnya potret perjalanan dan…
Buku ini hadir untuk membahas interaksi antara kedua aspek tersebut diatas sekaligus untuk memperkaya literatur tentang politik lokal dan otonomi daerah. Buku ini tidak hanya mampu menjadi referansi utama bagi mahasiswa Ilmu Politik, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Administrasi Publik, Pendidikan Kewarganegaraan, Sosiologi dan lainnya; tetapi juga bermanfaat bagi mahasiswa disemua level tingkatan S1,S2…
2 Buku
Referensi dan indeks
2 eks
Beragam ide, gagasan, dan percik pemikiran yang kini telah disusunnya sebagai bunga rampai patut memperoleh apresiasi positif. Ragam topik yang disajikannya pun tidak saja terbatas untuk bidang hukum, namun juga turut menyentuh bidang hubungan internasional, ranah pendidikan, dan kepemudaan. Buku yang membuka wawasan ke depan dan penuh optimismeini perlu dibaca oleh seluruh lapisan masyarakat, …
Indeks
Buku ini merupakan jilid kedua dari buku bagian pertama dengan judul "Perabandingan Sistem dan Metode dalam Kepartaian Pemilu" buku ini menguraikan proses lanjutan setelah pemilu yakni membangun pemetintahan.
Buku ini menjelaskan bagaimana demokrasi dan sistem politik elektoral bekerja secara luas
Buku ini adalah kajian tentang debat ideology dalam filsafat politik mutakhir. Alternatif yang ditawarkan oleh buku ini ialah demokrasi yang tidak mengidentikkan diri dengan “mufakat bulat” melainkan dengan usaha bersatu yang tetap merasa nyaman dengan ketidakmufakatan meskipun dengan mengupayakan sesedikit mungkin keterpaksaan dan ketidakadilan.
Ada analisa mengatakan bahwa proses perubahan akan berjalan lama karena Indonesia memiliki banyak kemajemukan dalam segala hal dan baru akan dirasakan oleh dua generasi setelah kita. Haruskah selama itu kita menunggu? Yang jelas agar bisa keluar dari keterpurukan yang kita alami, Indonesia membutuhkan figur pemimpin yang sangat ideal untuk mengolah semua potensi yang ada.