2 eks
2 eks
This fourth edition of World Politics in a New Era has gone through two major revisions, resulting in a total revamping of the volume that we believe brings it new clarity and ludicity. The chapters have been reorganized to create the distinction reffered to earlier between the foundations of world politics and the major issues.
Beragam ide, gagasan, dan percik pemikiran yang kini telah disusunnya sebagai bunga rampai patut memperoleh apresiasi positif. Ragam topik yang disajikannya pun tidak saja terbatas untuk bidang hukum, namun juga turut menyentuh bidang hubungan internasional, ranah pendidikan, dan kepemudaan. Buku yang membuka wawasan ke depan dan penuh optimismeini perlu dibaca oleh seluruh lapisan masyarakat, …
When parliament first appeared as an innovative political institution, it was to solve a simple bargaining problem. Rich constituents would bargain with the king to determind how much they wished to pay for services granted them by the king.
Sebuah gejala yang menarik sedang terjadi di Indonesia. Banyak yang mengatakan sebagai eforia politik, ada juga yang menyebutnya “aji mumpung” atau anggapan-anggapan lainnya. Yang pasti, faktanya memperlihatkan bahwa sejak gerakan reformasi berhasil menggulingkan Orde Baru dan perpolitikan di Indonesia beralih kembali menganut system multipartai, banyak sekali partai baru yang bermunculan. …
Kalangan pengamat, terutama mereka yang selama ini mencermati masalah terorisme memiliki kekhawatiran yang mendalam mengenai pengaruh ISIS di wilayah Asia Tenggara. Melemahnya posisi ISIS di Suriah dan Irak telah memicu munculnya gagasan menciptakan “Kekhalifahan Jauh” ISIS di Asia Tenggara, sebagai opsi dan basis baru perlawanan dan perjuangan khilafah global. Eksistensi “sel-sel tidur…
Jika di tingkat nasional reformasi rasa-rasanya terlalu banyak berkait dengan persoalan rotasi kekuasaan dan reformulasi di tingkat lokal terasa seperti pembalikan secara mendasar sebagian besar pola-pola relasi kekuasaan intra negara, negara dan masyarakat, serta intra mastarakat. Repotnya, negara di tingkat lokal seolah bukan saja kalah cepat, tapi juga keraptersimak kalah lihai dibandingkan …
Buku ini memaparkan bahwa sebagai bangsa, kita telah kehilangan jati diri. Sebagai negara, kita telah kehilangan cara untuk meningkatkan harkat, derajat dan martabat rakyat. Sebagai rakyat bangsa Indonesia, kita telah kehilangan ruang untuk dapat hidup sebagai manusia yang dimanusiakan dan memanusiakan sesama warga bangsa sendiri. Krisis kemanusiaan ini, pada dasarnya adalah suatu pertanda bahw…