Buku Panduan untuk Chega! dari laporan akhir Komisi Penerimaan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi (CAVR) Tomor_Leste, disusun oleh Sekretariat Teknis Pasca-CAVR (STP-CAVR) untuk menjamin akses maksimum pada pemahaman mengenai laporan akhir dan temuan-temuan serta rekomendasi-rekomendasinya.
Persoalan perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste muncul sebagai akibat logis dari kemerdekaan Timor Leste pada tahun 2002. Hubungan bilateral yang terjalin antara Indonesia dengan negara baru tersebut berjalan cukup substansial. Namun demikian, layaknya hubungan bertetangga, sejumlah persoalan tidak jarang menyebabkan friksi dan ketegangan yang secara potensial menggangu hubungan hangat me…
Bahasa Tetu (baca: Tetun Prasa) adalah bahasa resmi pertama di Republik Demokratik Timor Lorosaé (Timor-Leste) sejak ditetapkan secara resmi dalam konstitusi negara. Walau secara de jure usianya masih sangat muda, namun secara de facto, bahasa ini telah lama memainkan peranan yang amat penting di negeri tersebut sebagai lingua fanca di antara penutur bahasa-bahasa yang berbeda. Kamus ini untuk…
Buku ini menyajikan perkembangan keamanan nasional masyarakat Timor Leste pasca restorasi kemerdekaan 20 Mei 2002. Buku ini menyajikan informasi-informasi yang berkaitan dengan kerja sistem terpadu (integrated system) keamanan nasional dan kemungkinan perubahan yang dilakukan pada masa yang akan datang.
Chega! merupakan judul dari laporan lima volume dari komisi kebenaran Timor-Leste Comissao de Acolhimento, Verdade e Reconciliacao (CAVR). Volume 3 Chega! mencakup penghilangan paksa dan kelaparan, penahanan dan penyiksaan, pelanggaran hukum perang, pengadilan politik, kekerasan seksual, dan pelanggaran hak anak serta hak ekonomi dan sosial.
Chega! merupakan judul dari laporan lima volume dari komisi kebenaran Timor-Leste Comissao de Acolhimento, Verdade e Reconciliacao (CAVR). Volume 2 Chega! mencakup perjuangan diplomatis untuk penentuan nasib sendiri, pembunuhan di luar hukum, dan penghilangan paksa.
Chega! merupakan judul dari laporan lima volume dari komisi kebenaran Timor-Leste Comissao de Acolhimento, Verdade e Reconsiliacao (CAVR). Volume 1 Chega! mencakup mandat CAVR, sejarah konflik, rezim pendudukan, serta struktur dan strategi Resistansi. Ia ditutup dengan suatu profil pelanggaran yang dilakukan selama 1974 - 1999.
Chega! merupakan judul dari laporan lima volume dari komisi kebenaran Timor-Leste Comissao de Acolhimento, Verdade e Reconciliacao (CAVR). Volume 5 Chega! mencakup ringkasan dakwaan, laporan yang diminta oleh PBB mengenai kekerasan pada 1999, data dan metode statistik, ucapan terima kasih, serta indeks seluruh laporan.
Undang-undang ini disahkan dan diundangkan di Jakarta tanggal 10 Maret 2015 dalam Lembaran Negara No. 47, Tambahan Lembaran Negara No. 5672, merupakan undang-undang tentang Pengesahan Persetujuan Antara Pemerintah Republik Indonesia Dan Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste Tentang Kegiatan Kerja Sama Di Bidang Pertahanan. Beberapa bagian penting dalam Persetujuan tentang Kerja Sama di Bi…
Buku ini merupakan kajian dari penelitian yang dilakukan pada tahun 2007, terutama di wilayah propinsi Indonesia yang berbatasan dengan Timor Leste. Indonesia dan Timor Leste merupakan dua negara berkembang yang memiliki pertalian sejarah di Asia Tenggara. Sebagai sebuah bangsa yang pernah satu negara Republik Indonesia, potensi konflik diantara kedua negara tersebut masih ada. Integrasi Timor …
buku yang ditulis dalam bahasa Portugis ini berisi mengenai gambaran lembaga legislatif di Timor-Leste
Perbatasan menjadi kawasan terdepan Indonesia dalam berinteraksi dengan dunia luar dapat direspons oleh Pemerintah. Respons tersebut dengan mengalihkan fungsi perbatasan dari kawasan keamanan semata menjadi jembatan penghubung, terutama di kawasan yang selama ini tertutup rapat dan dijaga ketat oleh aparat keamanan.
masalah keamanan di perbatasan Indonesia - Timor Leste, sekecil apapun letupannya,akan mendapat perhatian dunia internasional mengingat kinerja Indonesia yang buruk dimasa lalu terkait dengan tuduhan pelanggaran HAM berat pada saat mengatasi masalah keamanan sebelum dan setelah referendum.