Ada dua situasi yang melatari lahirnya program Visibilitas Perempuan Pejuang Tanah Air. Ini dimulai dari sebuah pertanyaan. Mengapa begitu sulit program-program masyarakat sipil, khususnya dalam isu tata kelola lahan menjangkau perempuan di situs-situs krisis sosial ekologis?
Pandangan gender mendapat tempat istimewa di masyarakat luas tempat dikotomi laki-laki-perempuan dipahami secara umum dan acapkali dijustifikasi. Demikian pula hal ini pada kelanjutannya lahir di bidang kritik sastra, yang belakangan dikenal luas dengan sebutan kritik sastra feminis (KSF). Oposisi laki-laki-perempuan sangat kuat karena posisinya dalam ideologi gender.Oposisi ini muncul sebagai …