/var/www/dpr_slims_baru/lib/SearchEngine/SearchBiblioEngine.php:687 "Search Engine Debug 🔎 🪲"
Engine Type ⚙️: "SLiMS\SearchEngine\SearchBiblioEngine"
SQL ⚙️: array:2 [ "count" => "select count(sb.biblio_id) from search_biblio as sb where sb.opac_hide=0 and ((match (sb.author) against (:author in boolean mode)))" "query" => "select sb.biblio_id, sb.title, sb.author, sb.topic, sb.image, sb.isbn_issn, sb.publisher, sb.publish_place, sb.publish_year, sb.labels, sb.input_date, sb.edition, sb.collation, sb.series_title, sb.call_number from search_biblio as sb where sb.opac_hide=0 and ((match (sb.author) against (:author in boolean mode))) order by sb.last_update desc limit 20 offset 0" ]
Bind Value ⚒️: array:1 [ ":author" => "'+Yuddy Chrisnandi'" ]
Buku ini menghimpun beragam pemikiran sejak awal transisi demokrasi di era pemerintahan B.J. Habibie. Gus Dur, Megawati hingga era Susilo Bambang Yudhoyono yang berbentuk artikel di media massa nasional.
Penyebab utama dilakukannya reformasi internal TNI adalah kuatnya desakan masyarakat yang tidak lagi menghendaki militer berpolitik, yang menuntut penghapusan dwifungsi ABRI. Kondidi hubungan sipil-militer di Indonesia pasca Soeharto (1998-2004), menunjukkan model baru hubungan sipil-militer yang lebih tepat disebut Equal-Controllable Relations (hubungan-hubungan yang seimbang dan terkendali).